Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi : Resiliensi

Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi : Resiliensi


    Resilence jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia artinya ketangguhan. Kata resiliensi juga dipadankan dengan daya lenting. Dalam ilmu psikologi resiliensi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bangkit kembali ketika mengalami desakan mundur atau kegagalan. Guru sebagai insan pembelajar dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi. Resiliensi diperlukan agar guru bisa menghadapi tantangan menerapkan teknologi dalam pembelajaran. Tentu tidak semua individu dapat dengan mudah mengatasi kendala teknologi. Setiap individu memiliki resiliensi yang berbeda. Ada yang belajar dengan cepat ada juga yang lebih lambat. Resiliensi dalam tingkah laku yang jika dilatih terus menerus akan menjadi keterampilan. Dan jika keterampilan ini terus dipertahankan konsistensinya makan keterampilan ini dapat menjadi refleks yang bisa muncul dengan natural. 
        Kerangka SAMR adalah sebuah kerangka yang dapat digunakan untk mengukur kematangan seorang guru dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Sebelum para guru membuat kerangka SAMR mereka harus paham dulu pada tingkatan mana mereka berada.  SAMR (Substitution, Augmentation, Modification  dan Redefinition) dapat dijelaskan sebagai berikut: 

1. Substitusi

    Pada tingkat substitusi seorang guru menggunakan teknologi baru dalam melakukan kegiatan yang sama dengan sebelum menggunakan teknologi. Karena kegiatannya sama berarti sasarannya juga sama. 

2. Augmentasi

   Untuk augmentasi kegiatan sudah mulai berubah tapi sasaran belajarnya masih sama dengan sebelumnya. Perubahan terjadi karena guru sudah lebih mengenal teknologi dan menerapkan teknologi tersebut dalam pembelajarannya.

3. Modifikasi

      Dalam modifikasi kegiatan belajar sudah berubah secara signifikan dan sasaran belajar sudah mulai berubah. Perubahan terjadi pada sebagian besar kegiatan pembelajaran.

4. Redefinisi

      Pada tingkat redefinisi kegiatan belajar telah berubah nyaris total dan sasarannya pun telah berubah. Perubahan terjadi dimana rencana pembelajaran pun sudah berubah. 

    Peningkatan SAMR ditandai dengan skenario KBM semakin kaya salah satu cirinya sasaran capaiannya meningkat. Berikut ini contoh penerapan kerangka SAMR pada saat pembelajaran dengan Video Meeting :
Substitusi     : Mengajar dengan metode ceramah
Augmentasi : Umpan balik intensif untuk murid (individual/kelompok)
Modifikasi   : Memfasilitasi diskusi kelompok, misalnya dalam analisis kasus






Posting Komentar untuk "Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi : Resiliensi"