Apa itu Gamification?
Sebelumnya pernahkah anda mendengan kata Gamification? sekilas kita akan berpikir istilah ini pasti tidak jauh - jauh dari game. Definisi gamification yang paling sederhana adalah: sebuah proses untuk mengintegrasikan mekanik permainan menjadi sesuatu yang sudah ada untuk memotivasi partisipasi, keterlibatan dan kesetiaan. Ini dapat berupa apa saja, dari situs web Kamu hingga kehadiran media sosial, operasi sehari-hari, keterlibatan pelanggan, dan banyak lagi. Gamification memperkenalkan elemen desain game ke dalam aplikasi non-game untuk membuatnya lebih menyenangkan dan menarik. Ini menggunakan kompetisi, poin, pencapaian, aturan main, status dan ekspresi diri untuk mendorong tindakan melalui umpan balik positif(cek disini).
Gamification dalam bidang pendidikan secara mudah diartikan sebagai bermain sambil belajar. Anak - anak jaman sekarang tidak bisa dijauhkan dari yang namanya game. Karena itu saat belajar pun kita yang harus mensiasatinya supaya mereka tetap bisa bermain dan belajar. Dalam kondisi normal Game bisa menjadi reward yang sangat menggiurkan bagi anak - anak. Misalnya saat sekolah selama satu minggu weekend menjadi waktu yang dinanti - nantikan agar bisa bermain game sepuasnya. Di hari biasa mungkin jam bermain dibatasi leh orang tua tapi di hari libur biasanya orang tua rata - rata lebih longgar. Apalagi di masa pandemi saat ini game jadi hiburan tidak bosan dimainkan oleh anak - anak.
Gamifikasi adalah menggunakan unsur mekanik game untuk memberikan solusi praktikal dengan cara membangun ketertarikan (engagement) kelompok tertentu[1]. Secara lebih detil[2] mendefinisikan gamifikasi sebagai konsep yang menggunakan mekanika berbasis permainan, estetika dan permainan berfikir untuk mengikat orang-orang, tindakan memotivasi, mempromosikan pembelajaran dan menyelesaikan masalah.
Glover menyimpulkan bahwa gamifikasi memberikan motivasi tambahan untuk menjamin para peserta didik (learners) mengikuti kegiatan pembelajaran secara lengkap[3]. Engagement dapat diartikan sebagai kesediaan untuk berpartisipasi, Frederick mendefinisikan student engagement sebagai tindakan metakonstruksi yang meliputi keterlibatan perilaku, emosi dan kognitif siswa dalam belajar[4]. Seperti halnya game yang mengijinkan para pemainnya untuk melakukan restart atau bermain ulang, membuat kesalahan-kesalahan yang dapat diperbaiki sehingga membuat para pemain tidak takut mengalami kegagalan dan meningkatkan keterikatannya terhadap game tersebut.
Ada berbagai macam game yang dimainkan anak - anak dari game sederhana sampai game yang kompleks. Berbagai jenis game bisa dilihat disini. Lee Marvin salah satu co-founder Agate, sebuah Game Developer saat menjadi narasumber dalam webinar PGRI dengan tema Gamification memaparkan tentang Agate yang berdiri di tahun 2009 dengan 18 pendiri yang rata - rata co-foundernya lulusan IT dan design business. Saat ini mereka punya 7 juta user yang telah men-download game mereka sebagian besar adalah mobile game. Mereka menyediakan game untuk mobile phone dan juga game untuk perusahaan. Tahun 2019 lalu mereka berhasil merilis game konsole. Dibalik keberhasilan menghadirkan game itu ada anak - anak Indonesia berbakat yang bekerja dibaliknya.
Jika kita membandingkan permainan tradisional dengan game modern seperti contoh Sepak Bola melatih ketangkasan, Main Kelereng melatih keterampilan bersaing pulang bisa bawa banyak kelereng. Banyak hal yang bisa dipelajari dari game tradisional. PermainanTradisional juga menjadi inspirasi terciptanya game - game baru. Bermain game komputer juga memerluka keahlian khusus. Lee mengatakan bermain game sekarang hanya memindahkan medianya saja. Tanpa koordinasi yang bagus kita juga tidak akan bisa bermain game dengan mudah. Kemampuan mengambil keputusan juga sangat penting. Terkait Gamification, bermain sambil belajar bukanlah hal baru. Sejak dulu pun konsep ini sudah dilakukan hanya medianya saja yang berbeda.
Kenapa bermain sambil belajar itu penting?- antara lain untuk melatih stimulus agar otak bekerja cepat mengambil keputusan dengan kata lain game melatih fokus.
- Bermain game tidak melulu soal menang dan kalah kita bisa mendapatkan relasi saat bermain game.
- Mendapatkan pengalaman baru atau keahlian baru
- Mendapatkan instant feedback
- Leaderboard, apakah kita tertinggal atau tidak
- Menciptakan lingkungan yang aman orang bisa mencoba terus - menerus tanpa takut gagal
Contoh : penerapan gamification
Dibuat sebuah avatar pohon yang akan bertambah besar, menyiramnya dengan poin yang dikumpulkan dari hasil menyelesaikan tugas - tugas yang diberikan. Siswa yang suka tantangan akan berusaha mendapatkan poin lebih banyak dan lebih cepat agar pohonnya tumbuh dengan cepat. Siswa yang malas pun akan termotivasi karena merasa bersaing dengan temannya dan karean kewajiban mengerjakan tugas. Lebih baik lagi jika tugasnya dibuat berjenjang sehingga siswa semakin semangat untuk naik ke level berikutnya. Gamifikasi ini strategi kekinian yang bisa dikembangkan untuk belajar.
Gamification adalah sebuah konsep bermain untuk belajar yang goalsnya bisa diarahkan ke peningkatan skill, bisa untuk memotivasi dan memberikan pengetahuan pada siswa. Kita sering bertanya mengapa anak bisa berjam - jam berada di depan game? sedangkan duduk tenag di ruang kelas seolah jadi momen yang berat bagi mereka. Dalam game itu ada tantangan, biasanya tantangannya di bagian awal sangat mudah. Dan ketika anak berhasil menyelesaikan sebuah chalenge game itu memberikan pujian dan ada Achievement yang membuat anak merasa dihargai usahanya hingga ia bisa naik ke level berikutnya. Ini yang sering dilupakan oleh para guru yang sangat jarang memeberikan pujian terhadap apa yang dilakukan siswanya. Prinsip Game ada Chalenge dan Apresiasi, dinaikkan level sampai pada satu titik bisa mengalahkan pemain tertinggi atau bahkan memecahkan sebuah rekor yang belum terpecahkan.
Peran guru lah yang harus menciptakan pengalaman bermain sambil belajar.Game menarik karena feedback yang diberikan realtime yang memberikan pengalaman luar biasa bagi gamers. Seperti jika langkah benar ada reward jika salah langkah stok nyawa berkurang dan lain sebagainya. Bermain game juga melatih pemainnya. Dalam kaitannya dengan mengajar penerapan Gamification dalam
pembelajaran bisa dikembangkan. Sebagai alternatif untuk membangun
situasi belajar yang menarik bagi siswa. Apakah bapak/ibu guru sudah menerapkan metode ini? Tulis di kolom komentar ya.thanks
Kreatifitas yg sangat luar bisa utk mengalihkan dr keterjeratan anak jaman skrg yg bgt familiar dg game ke bentuk yg lbh mengedukasi dan menarik minat anak didik sangat hebat dan sukses
BalasHapusIya pak, baik sekali jika bisa diterapkan
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung.
Kita hrs memacu imun utk mengabgrade diri shg tercapai siswa senang, guru senang ortu bahagia....harapan besar ini akan tercapai kl kt simak isi tulisan ibu dan utk dilakukan
BalasHapusBenar pak, semoga bisa terwujud
BalasHapusLuar biasa bunda.. Sangat bermanfaat sekali informasinya 😊👍
BalasHapusSaya coba ah... inspiratif...
BalasHapus