Inspirasi menulis dari perbatasan
Pertemuan ke-9 dari
rangkaian belajar menulis gelombang 2 bersama Om jay malam ini narasumbernya Lilis
Ika H.Sutikno, Beliau seorang Penggerak Buta Aksara Bagi Kaum Ibu dan Anak di
Nusa Tenggara Timur. Dalam program pemberdayaan Umat bersama Wanita Islam NTT
dan PKBM Bumi Cendana Kota Kupang. Perjalanan dinasnya yang luar biasa
dijadikan buku hingga best seller dijual online via FB Lilis Sutikno dan
beberapa toko buku di Surabaya, salah satunya toko buku TOGAMAS Diponegoro dan
UNESA.
Buku bu Lilis terbit
karena keterpaksaannya menjadi pengurus AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis
Indonesia )Wilayah NTT, yang akan MUSWIL, tetapi pengurusnya di Provinsi belum
punya buku. Karena keadaan itulah cetak buku dan didanai sendiri dengan hutang uang
koperasi. Alhamdulillah buku itu laris manis, dan mendapatkan untung yang
hampir 100% dari modal awal cetak buku. Ketika program pemerintah tak ada. Dia tetap
bisa mengajar keliling NTT dengan modal ilmu menulis. Kemampuan menulisnya jadi
buku, terjual laris manis dan sangat menginspirasi. Dia sering mendapatkan
undangan mengajar guru juga kepala sekolah. Motivasinya GURU adalah INSPIRASI
di mana dari sana menjadikannya juara 2 nasional. Kisah-kisah di FB, ditulisnya
lalu diikutkan lomba. My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning Tahun
2015, mendapatkan juara “Kategori Juara 2”. Dari menulis inspirasi sekarang
bermetamorfosa mengajar menulis KTI.
Untuk aktif tidak perlu
berkeliling, media sosial bisa dijadikan alat untuk promosi bahasa ketrennya
branding. Bu Lilis membuktikkan hal ini
melalui FB nya, tulisan – tulisannya di FB sangat menginspirasi. Salah satunya
tulisan ini https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2804206569646388&id=100001712161927
Dalam kegiatan ini tampak, sambutan
teman-teman guru dan para kepala sekolah se- Kabupaten Belu. Juga kepala dinas
Bapak Joni. Ini juga https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=828244930575905&id=100001712161927
tentang AGUPENA NTT memberikan motivasi menulis
bagi guru-guru yang akan naik pangkat ke IV.b mereka juga mencetak jurnal
ilmiah.
Kesimpulan, Langkah
seribu diawali dari langkah pertama, apapun yang sahabat mau melangkahkan kaki,
segera awali dengan hati yang ikhlas, sabar, tawaqal, dan senantiasa bersyukur
dan tersenyumlah. Uang bukan segala-galanya. Bekerjalah dengan hati yang tulus
ikhlas. Allah sudah siapkan kita selalu cukup menurut Allah. Ukuran Allah itu
indah, meskipun tak seindah ukuran kita. Ridho Allah adalah tujuan hidup kita.
“Bekerjalah hanya dengan mengharapkan ridho Allah saja, Ridho Allah itulah
kebahagiaan yang hakiki bagi setiap umatnya. “Tiada gading yang tak retak”.
Jika ada kebenaran yang saya sampaikan. Semata-mata itu hanya milik Allah saja.
Posting Komentar untuk "Inspirasi menulis dari perbatasan"