Cara merubah tulisan di blog menjadi buku

Cara merubah tulisan di blog menjadi buku 

       Setelah target menuliskan resume selama 20 kali pertemuan selesai. Kegiatan Belajar Menulis Gelombang 2 bersama Om Jay menghadirkan kembali Ibu Sri Sugiastuti (http://astutianamudjono.wordpress.com) Seorang guru Pegiat Literasi Nusantara yang sudah menulis 15 buku. Beliau juga aktif di berbagai komunitas Literasi, motivator, blogger yang hobby travelling dan saat ini sedang menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Pada pertemuan kali ini beliau mengangkat tema bagaimana merajut tulisan  yang ada  di blog jadi sebuah buku.
Dari blog (http://astutianamudjono.wordpress.com) ini beliau menghasilkan 1 buku yang diberi judul Catatan Religi Bu. Kanjeng.( Kumpulan kisah motivasi Penyemangat hati).  Sedangkan dari blog http://infontt.com/opini/ibu-pertiwi-disakiti/ beliau membantu proses terbitnya dari pracetak sampai cetak buku. Ide mengubah tulisan di blog menjadi buku bisa diambil dari blog pribadi ataupun blog orang lain. Kalau kita mengambil idenya dari blog orang lain pastikan kita meramu ide tersebut sesuai ciri tulisan kita dan menyebutkan sumbernya. Misalnya ditulis" Saya pernah membaca di blog….Tentang...kita juga bisa berkolaborasi dengan penulis blog lain yang tulisannya sesuai dengan tema blog kita.
Blog pribadi biasanya isinya masih satu tema jadi bisa dijadikan subjudul dari buku yang akan dibuat. Misal blog passion blog kita tentang perenting kita bisa buat judul Parenting. Kalau konten blognya masih campur-campur bisa dijadikan beberapa  bab. Misal bab satu tentang motivasi bab 2 tentang menulis bab 3 menjaga agar istiqomah menulis. Jika tulisan di blog masih sedikit maka perbanyak lagi menulis. Bisa juga dari salah satu judul di blog kita kembangkan jadi buku. Tulisan yang dalam bentuk draft sebaiknya segera diselesaikan agar idenya tidak kadaluarsa.
            Untuk mengubah tulisan di blog menjadi sebuah buku perlu sekitar 60 hal A4 Atau 100 hal A5. Ada buku yang sangat menarik judulnya tapi ternyata isinya biasa-biasa saja, maka sebelum membeli buku kita bisa lihat testimony atau bisa googling dulu siapa penulisnya atau baca yang endorse  dan mungkin ada resensi bukunya untuk dijadikan pertimbangan untuk membeli buku tersebut. Endorse dalam hal ini bisa diartikan semacam testimony atau sebagai orang pertama yang membaca buku tersebut dan memberi apresiasi. Kita bisa minta tolong kepada orang yang dianggap layak untuk membaca buku tersebut. Apakah seorang penulis, penikmat buku, pemerhati pendidikan atau orang yang pas dengan buku yang kita tulis.  Bu Astuti sendiri selama ini jasa endorsenya tidak dibayar dengan uang. Tapi cukup diberi satu buku ketika buku sudah terbit. Buku-buku beliau biasanya di-endorse oleh penulis yang tergabung di komunitas yang beliau ikuti. Meskipun beliau sudah bnyak menerbitkan buku beliau tetap aktif di komunitas-komunitas menulis untuk menularkan virus cinta literasi.  Kalau ingin jadi penulis ya berkumpulnya dengan penulis kalau dengan tukang sate ya jadi bau sate begitu katanya.
            Saat mulai menulis beberapa orang sering kehabisan ide untuk mengatasi hal tersebut jadilah pendengar yang baik, banyak membaca dan berempati terhadap keadaan sekitar. Jika tulisan – tulisan di blog dirasa sudah cukup untuk dirangkai menjadi sebuah buku maka unduhlah tulisan – tulisan tersebut sesuaikan dengan tema yang sudah kita tentukan. Setelah itu tambahkan judul yang menarik. Dengan begitu tulisan yang kita hasilkan tidak hanya ada di internet tapi ada juga dalam bentuk cetak. Dengan begitu kita sudah menebarkan virus cinta literasi disekitar kita.

5 komentar untuk "Cara merubah tulisan di blog menjadi buku "